Kunai

Sabtu, 01 Maret 2014

SENI TEMPA PAMOR

Artikel ini saya buat dan saya tulis menurut beberapa informasi yang saya dapatkan dari beberapa sumber baik online maupun offline. 

Baja damaskus (Damascus style steel) adalah jenis baja yang mempunyai tekstur atau di Indonesia dikenal dengan sebutan “pamor”. Dibuat dari baja karbon yang dibuat berlapis dengan lapisan nikel, perak (silver) atau emas (gold). Lapisan-lapisan yang dilipat berulang kali hingga beratus kali ini menghasilkan pola garis baik teratur maupun tidak. Secara luas baja ini diproduksi di India, Prancis dan Jerman paling tidak sampai abad 17 dan di Amerika Serikat hingga tahun 1970-an. Kekuatan baja damaskus beragam, tidak mempunyai patokan yang tetap hal ini tergantung dari jenis lapisan, jumlah lapisan dan keahlian dari pembuatnya.




Ada dua teknik pembuatan baja damaskus ini yang pertama adalah teknik forge welding dimana diantara dua lapisan baja keras dilapiskan logam yang lebih lunak seperti perak atau nikel bahkan kadang-kadang emas, dipanaskan hingga membara dan kemudian ditempa hingga kembali mendingin dan menyatu. Billet yang dihasilkan dipipihkan dan dipotong menjadi dua bagian dan dilipat/disatukan kembali untuk kemudian dipanaskan dan ditempa lagi. Hal ini berulang 60 sampai 2000 kali tergantung dari keinginan dan kebutuhan penempa. Kebanyakan baja damaskus (dan pisau damaskus) mempunyai 200 sampai 500 lapisan. Hasil dari perbedaan logam yang berlapis menghasilkan pola-pola yang timbul setelah proses pengasahan pada bilah pisau. Teknik berikutnya adalah wire welding teknik ini menggunakan kawat baja karbon yang ditarik dan disatukan kawat logam lain yang dijalin sedemikian rupa dengan panas tinggi kemudian ditempa. Kawat baja yang panas dan dipaksa menyatu pada suhu tinggi untuk membentuk billet ini yang pada akhirnya setelah mendingin akan membuat jaringan/lapisan-lapisan. Pola yang dihasilkan akan tergantung dari jalinan yang dibuat, ukuran kawat yang dijalin dan jenis logam yang disatukan.

“Wootz” adalah jenis lain baja damaskus diperkenalkan oleh Al.Pendray, dengan menggunakan teknik pemanasan bertingkat dan pendinginan dengan bermacam-macam pendingin untuk membuat pola-pola pada baja biasa. Pada baja damaskus jenis ini tidak menggunakan logam lain sebagai pembentuk pola. Perbedaan stuktur kimia yang terjadi, kekerasan, kandungan karbon yang terjadi karena pemanasan dan pendinginan, penempaan yang berulang-ulang menghasilkan tekstur tersendiri dari baja. Dengan demikian pembuatan baja damaskus jenis ini sangat tergantung dari kreatifitas dan keterampilan dari pembuat baja itu sendiri.

salah satu motif baja pamor di keris


Di Indonesia teknologi pembuatan baja damaskus ini sebenarnya sudah banyak dikenal dengan sebutan baja pamor di solo yang selanjutnya digunakan sebagai bahan pembuatan pisau berpamor di T. Kardin Knives Workshop, atau dalam skala kecil pada pembuatan golok-golok di “pande” besi dengan sebutan baja selap yang dibuat dengan menyisipkan baja lebih keras diantara dua bilah baja yang lebih lunak. Penambahan bahan lain seperti warangan yang merupakan sejenis racun atau air jeruk untuk meningkatkan pamornya juga banyak dilakukan oleh banyak empu.


5 komentar:

  1. saya ada beda pendapat menurut saya, watermark atau pamor pada keris berbeda dari watermark pada pedang damaskus ataupun matermark pada katana jepang. pada keris pamornya dihasilkan dengan melapisi dengan logam lain dengan warna kontras walau sifat mekaniknya lebih lemah karena tujuannya estetika sebab esensi keris sendiri lebih sebagai pusaka bukan senjata, pada katana dan scimitar watermarknya tidak mencolok karena menggunakan logam yang sama, pada katana watermark ini terbentuk karena pelapisan (pelipatan dan tempa) untuk menumpuk grain logam dengan tujuan meningkatkan sifat mekaniknya pada baja damaskus pembentukan pamornya memiliki tujuan seperti katana tetapi cara pembentukannya berbeda terutama baja damaskus pada periode perang salib karena pamornya terbentuk dari carbon dalam baja yang sekilas mirip pamor melati pada keris tetapi lebih kompleks
    trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kang atas masukan dan pendapatnya. Mungkin sedikit penjelasan dari saya kang mengenai "keris" bahwa pada masa lalu keris berfungsi sebagai "senjata" dalam duel/peperangan. Namun pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan benda aksesori dalam berbusana, kemudian dipakai dalam sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya dan digunakan untuk display, sebagai jimat dengan kekuatan mistik (pusaka) bagi yang mempercayainya :). Memang betul kang untuk pembuatan pamor keris itu dihasilkan dengan logam lain atau pencampuran beberapa jenis logam.

      Hapus
  2. Bisakah pesan bilahnya aja, pisau pamor original hasil tempa. Panjang bilah 10 cm model sangkur { Rambo }

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum,terimakasih atas penjelasan cara membuat pamor,salam sukses .

    BalasHapus

Seni dan Budaya



SELAMAT DATANG DI JAWARA SHOP

PELANGGAN YTH. WASPADAI PENAWARAN-PENAWARAN YANG MENGATASNAMAKAN JAWARA SHOP. INFO RESMI PRODUK JAWARA SHOP HANYA TERDAPAT DI WWW.JAWARAWEAPONSHOP.BLOGSPOT.COM ATAU HUB. CS DI 082216916851. PIN BB : 571b0ab2. TERIMA KASIH
  
KAMI TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENYALAHGUNAAN PRODUK-PRODUK DI JAWARA SHOP. DILARANG DIGUNAKAN UNTUK KEJAHATAN, TERORISME, TAWURAN, PEMBUNUHAN, BUNUH DIRI, DAN TINDAKAN KRIMINALITAS LAINNYA. APABILA DILANGGAR ADALAH MUTLAK TANGGUNG JAWAB PELAKU ITU SENDIRI. TERIMA KASIH.